Wednesday 15 April 2009

My First Love




My first Love tells about the first love of a man who is never forgotten.


My First Love
The story begins when I am being to study in one of the universities in the city of X. Then I met Tuti (not real name). Tuti a cheerful woman, and has very much attention to her friends. At first, we just be friend. But I don’t know, maybe because we often meet, I began love her. But I am confused and ashamed, what should I do. I waiting time, but I think the time is never right (I like stupid man) ....

Finally, the days happened, I must said what of my mind but I fear (as you known, this is the first time I will say love to a woman). My blood ripple, didn’t know how to start. With a stammer, I said that I love her. She does not say anything, I confused. Not long after, she finally said, "yes, why we do not try.” Like a dream, I am very happy. I want to scream out in excitement, but I hold it.

In our first day together, unlike my expectations, I am so nervous. Tuti also like me, she more be silent (may be she is also nervous as I am). But I think its OK, as you know it’s our first day.

Day-to-day, I experience it was wonderful day, I began to enjoy time with her. I became more motivated. Every morning I'd imagine will be met her. Although we just ...
talking to each other, but I really enjoy it. I glad to see her sweet face. Oh, if I can stop the time.

But all the beautiful, do not survive long, we often start a quarrel. Only a little problem, we have a quarrel. We have dropped out once, but not long, intermittent one week we together again. I think our communication was not running well. We have dropouts twice in our relationship.

Two years had elapsed, it's time we need to complete our study. At that time we also need to be separated. Tuti will return to her home pages. I am very sad, but I try not mushy in front of her. I said that we can still meet on the phone and we can talk via mail.
In this cloudy morning, I run her to the airport, I shed tears. Although we often get quarrel, but I am very love her. She most beautiful that I ever get in my life. I can not imagine if I can’t see her again tomorrow, no hear her funny story, no look her smile again.

After she run along. We still contact each other by phone, but it is not easy. My pocket money (I have received from parents) run out, but there was no means. When I said a little wrong, she always angry. And then she did not want talk to me. Still the same as before, I know our communication are very bad. Sometimes I intend to A, but Tuti comprehend it as B. All money that I had collected, out useless mindless, just squabbling. Sometimes I feel depressed with this condition. I did not want this situation, I need the warmth of a woman, I want to hear the her laughter, I want hear her funny stories. oh, I am very miss her. I want to meet her, I don’t know, when it will happen.

Year change, I looking for a job. After passing through the stages of the test I received the exhausting work in great company. I really like this job, this suitable with my study before. I am working hard. I get a lot of money, enough for me to call Tuti each week. But, She make my hurt broken. She did not want has a relationship with me again. Like Thunderstorms in the evening, my heart injured. I ask why we should separated, but Tuti only silent.

Six months since dropping out with Tuti, suddenly I heard from my best friend Tuti was married in her village. Oh no, I can not believe it ... ... This is not a dream ... .... My heart broken, like a straggle-chip. Why he married secretly. Although we had dropped out, but I still hope we can together again.

Time continues to pass, I repair my life back. In my office, I met a beautiful woman, Her name was Yesi (not real name) - this woman eventually became my wife - but hole in my heart, I still keep memories with Tuti. I save all the good things in the in my lovely disk.

My age growing, and I will ready to married with Yesi. We are very busy to prepare our wedding. But a week before my wedding party, my friends tells that Tuti was not married. . Hah…it is real….. but everything is too late. Soon I will perform my weddings. I feel sorry for, not pursue with all my heart, why did I just believe with the news.

A day before my wedding , I try to call her . It did not mean anything, I just want to know her conditions. I hope it will be the last. She answered my phone, my blood rustle. It's long time that I never heard her voice. Nothing has changed, she was still cheerful, still with her funny story. Oh, I really miss her. I can’t tell her that tomorrow is is my wedding day. Finally, I close our conversation without saying nothing.

After marriage, I tried to call her again But she never answered my phone. I wonder, it’s not usually. I call her in next day again, but still can not. I don’t know, maybe she have know about my wedding, so she was resentful and did not want to communicate with again. Maybe. I don’t know, I am a little disappointed, but if I became her, maybe I will do the same.

Here I am, a handsome man, have a good job, which has a beautiful wife and has a little princess. No less in my life. But if you know Tuti, until now I still expect I can meet you directly, even only once. You know Tuti, you the most beautiful woman in my life, you can not be replaced in my heart. I will always love you dear ... ... ... ... ... ... ... ..
(as told K in the city of X)

*picture taken from www.armstrongaja.blogspot.com*

Dalam bahasa Indonesia
My First Love

Ringkasan cerita:
Kisah ini bercerita tentang cinta pertama dari seorang laki-laki yang tidak pernah terlupakan.


Cerita ini bermula ketika aku sedang melanjutkan studi di salah satu perguruan tinggi di Kota X. Ketika itu aku bertemu Tuti (bukan nama sebenarnya). Tuti wanita yang ceria, banyak bercerita dan sangat perhatian pada teman-temannya. Awalnya kami hanya berteman layaknya seperti teman-teman lainnya. Tapi entah kenapa, karena seringnya kami bertemu, aku semakin menyukainya. Tapi aku bingung dan malu bagaimana harus mengungkapkannya. Kutunggu saat yang tepat, tapi kurasa waktunya tak pernah tepat..(kayak orang bego deh)….

Akhirnya hari-hari yang kutunggu terjadi juga, deg-degan (maklumlah ini pertama kalinya aku akan mengucapkan cinta kepada seorang wanita). Berdesir darahku, tak tahu harus mulai darimana. Dengan tergagap-gagap, aku mengatakan bahwa aku menyukainya. Eh dianya malah terdiam seribu bahasa, aku makin bingung dibuatnya. Setelah menunggu sekian detik, akhirnya dia mengatakan, “ya, kita coba jalani dulu.”Bagai mendapatkan durian runtuh, hatiku senang buka main. Ingin rasanya aku melonjak kegirangan, tapi kutahan dulu.

Esoknya kami mulai menjalani masa pacaran. Tak seindah yang kubayangkan, aku malah gugup setelah pacaran dengannya, beda saat kami masih jadi teman biasa. Tuti juga tidak terlalu banyak bercerita seperti dulu (mungkin dia gugup juga seperti aku). Tapi lama-kaelamaan kami juga mulai terbiasa.

Hari-hari indah mulai aku alami, aku mulai menikmatinya. Entah kenapa semenjak berpacaran dengan Tuti, aku jadi sangat bersemangat kuliah. Setiap pagi aku sudah membayangkan akan bertemu dengannya. Walaupun kami cuma ngobrol tak tentu arah, tapi aku sangat menikmatinya. Aku suka memandangi wajah manisnya. Ah, andai saja waktu berhenti saat ini.

Tapi semua yang indah, tak bertahan lama, kami mulai sering bertengkar. Salah omongan sedikit aja bisa jadi pertengkaran hebat. Pernah kami putus sekali, tapi gak lama, berselang satu minggu kami sudah baikan kembali. Setelah kupelajari ternyata komunikasi kami tidak berjalan baik. Kami sudah dua kali putus nyambung selama masa kuliah.

Tak terasa, telah dua tahun kami jalani, tiba saatnya kami harus menyelesaikan studi. Saat itu pula kami harus berpisah. Tuti harus pulang ke kampung halamannya. Aku sedih sekali, tapi aku berusaha tegar dihadapannya. Kukatakan padanya bahwa kami masih dapat bertemu di telepon dan berkirim surat (tapi kayaknya surat udah gak jaman ni).

Aku mengantarkannya sampai bandara, melihat kepergiannya aku menitikkan air mata. Walaupun kami sering bertengkar, tapi aku sangat menyayanginya. Dia wanita terindah yang pernah hadir dalam hidupku. Tak bisa kubayangkan esok hari aku tak lagi melihat dirinya, tak lagi mendengar cerita-ceritanya, tak bisa lagi menatap wajah manisnya.

Hari berganti hari, setelah aku ditinggalkan. Kami masih saling berhubungan lewat telepon, tapi seperti yang kubayangkan, itu sangat berat. Uang jajanku (yang kuterima dari orang-tua) terkuras habis, padahal aku masih seorang pengangguran yang mencari lowongan pekerjaan kesana-kemari. Dan bukannya senang yang kudapat bila betelepon dengannya, aku salah ngomong sedikit, malah keributan yang terjadi. Masih sama seperti dulu, aku mengakui komunisasi kami sangat buruk. Kadang aku bermaksud mengatakan A, tapi Tuti malah mengartikan B. Uang jajanku yang kukumpulkan, habis sia-sia tak ada artinya, hanya pertengkaran yang kudapat. Kadang aku merasa tertekan dengan kondisi ini. Aku tidak suka keadaan ini, aku butuh kehangatan wanita, aku ingin mendengar tawa-candanya, aku ingin mendengar cerita-cerita lucunya. Ah, aku sangat merindukannya. Aku ingin bertemu dengannya, Ah entah kapan itu akan terjadi.

Setelah melewati tahapan tes yang melelahkan akhirnya aku diterima bekerja disebuah perusahaan ternama. Aku sangat menyukai pekerjaaanku, ini adalah pekerjaaan yang kudamba selama ini, sesuai dengan bidang studiku dulu. Aku semakin hanyut dengan pekerjaaanku. Dompetku semakin tebal., cukup bagiku untuk menelepon Tuti setiap minggu. Namun apa yang kudapat, malah kata putus yang diucapkannya. Bagai Petir disiang bolong rasanya. Kutanyakan mengapa harus berpisah, Tuti hanya diam seribu bahasa.
Enam bulan sejak Tuti menyatakan putus, tiba-tiba kudengar dari teman baikku bahwa Tuti telah menikah di kampung halamannya. Hah, tak percaya rasanyanya……Ini bukan mimpi kan…….Hancur hatiku, bagai keeping-keping yang berserakan. Mengapa dia menikah diam-diam. Walaupun kami telah putus, tapi aku masih berharap kami dapat berbaikan kembali.

Waktu terus berlalu, kutata kembali hidupku. Di tempat kerjaku aku bertemu dengan seorang wanita jelita, namanya Yesi (bukan nama sebenarnya)- wanita ini akhirnya menjadi pendamping hidupku- namun dari dalam lubuk hatiku yang paling dalam aku masih menyimpan kenangan bersama Tuti. Semua itu kusimpan baik-baik dalam file terindahku.
Umurku semakin bertambah, dan akupun bersiap akan melangsungkan pernikahan dengan Yesi. Namun tak berselang lama saat masa-masa persiapan pernikahan berlangsung, temanku bercerita bahwa ternyata Tuti belum menikah. Cerita kemaren ternyata hanya gossip belaka. Hah….benarkah itu……tapi semuanya sudah terlambat. Sebentar lagi aku akan melangsungkan pernikahan. Aku menyesal kenapa dulu, tidak mengejarnya dengan sesungguh hati, kenapa aku percaya saja dengan berita itu.

Sehari sebelum pernikahanku, kucoba untuk menghubunginya. Tidak ada maksud apa-apa, aku hanya ingin tahu kabarnya saja. Kuharap ini menjadi percakapan yang terakhir diantara kami. Deg-degan aku menunggu jawaban teleponnya. Tak lama dia menjawab, berdesir darahku, sudah lama sekali aku tak mendengar suara itu, suara yang selama ini selalu aku rindukan. Tak ada yang berubah, dia masih tetap ceria, masih tetap dengan cerita-ceritanya yang lucu. Ah, aku sangat merindukannya. Tak sanggup rasanya mengatakan bahwa besok adalah hari pernikahannku. Akhirnya kututup percakapan kami tanpa mengatakan apapun.

Setelah menikah, diam-diam aku menghubunginya. Tapi sepertinya sudah tak bisa. Dia tidak pernah mengangkat telepon ku lagi. Aku heran, tak biasanya. Besoknya kuhubungi lagi, namun tetap tak bisa. Dalam benakku, mungkin dia sudah tau pernikahanku itu, sehingga dia sakit hati dan tak mau berkomunikasi denganku lagi. Mungkin saja. Entahlah, aku sedikit kecewa, tapi andai aku yang jadi dia, mungkin aku akan melakukan hal yang sama.

Beginilah aku, seorang pria tampan, punya pekerjaan yang bonafit, memiliki seorang isteri yang jelita dan memiliki seorang putri yang lucu. Tak ada yang kurang dalam hidupku. Tapi tahukah kamu Tuti, sampai sekarangpun aku masih berharap dapat bertatap muka langsung denganmu, ingin bertemu walau hanya sekali. Dalam relung hatiku yang paling dalam Kau tetap menjadi wanita yang terindah dalam hidupku. I will always love you dear…………………..(seperti yang diceritakan K dikota X)
*Ilustrasi gambar berasal dari www.armstrongaja.blogspot.com

Readmore »»

Monday 13 April 2009

Five love languages



Five love languages-You are feel no longer loved by your husband? Maybe, you and your husband have different love languages.

Ani (29), said, "From the beginning I already know my husband who is rigid, not romantic. He never said a word-love, there is never a surprise when the anniversary, even forget the our anniversary. I want him to give me a something. One day, a few days after my birthday, he gives me clothes. You know the clothes not fashionable at all, it does not fit my taste. But It’s OK,I like to smile, smile to see the clothes, although I rarely use it. Maybe my husband wanted a romantic, but why he did not ask me first, what I want.

According to Karin (30), the best way is establish a healthy communication. Your partner is not a soothsayer who can read your feelings, so start talking. After discuss, does not mean your partner will immediately change from a rigid to be a super-romantic. As you may expect. Difficult to change the personality drastically. We can only change the way of our acceptance to other people. We must be able compromise with the fact that we have. Try searching for things of a positive pair. Remember again the reason why you first fell ......
in love him. That's what you need to hold on.

Dr. Gary Cahapman book author of "The Five Love Languange" classify language of love into 5 types, namely:
1. Words of support, namely the words of praise of love or the spirit of the pair, of course be done with the sincere. For example, "you look beautiful," I like that you make the cake, "" surely you can complete the task."

2. Quality time. Not means only proximity, but also focus your attention on your partner. You can spend time together with the exchange of experience, thought, feeling comfortable in that situation, does not interfere. For example go to the restaurant. Spend time together in the restaurant. Spend time together will provide a beautiful memory that can remembered in the future.

3. Receiving Gifts, the language of love is one that is easily learned. Many prizes are given at least shows the size of the pair's love in you. Gifts not mean that things that are expensive or given routine every Sunday, but the prize is awarded in the form of shock-shock that could make happy pair.

4. Services, by doing routine activities to clean the house, such as mop, wash, or dispose of waste. But you also have to consider what form of service preferred by your partner, for example, you have cut the grass and washing cars, but services that are considered by the language of love is to wash clothes, then what do you do futile. One of the most important is, things what all you do are with voluntary, not as an obligation.

5. Physical touched. This love language are not always sexual, but only be cuddle or hold hands. You need to know how touch can caused a feeling of comfort. You should also know that touch is not only physical but also the response psychological.

*Picture taken from Kenuzi50.wordpress.com*

Dalam Bahasa Indonesia
Lima Bahasa Cinta

Anda merasa tidak lagi dicintai suami? Jangan-jangan bahasa cinta Anda dan pasangan berbeda.

Ani (29), bercerita,”Dari awal saya sudah tahu suami saya adalah orang yang kaku, tidak romantis. Dia tidak pernah berkata-kata cinta, tidak pernah ada kejutan saat ulang tahun pernikahan, bahkan lupa dengan ulang tahun pernikahan. Ingin rasanya sesekali dia memberikan saya sesuatu. Suatu hari, beberapa hari setelah ulang tahun saya, dia memberikan saya baju. Saya akui baju itu gak modis sama sekali, tidak sesuai selera saya. Tapi saya senang sekali. Saya suka senyum-senyum melihat baju itu, walaupun saya jarang memakainya. Suami bermaksud romantis, tapi kok tidak tanya-tanya dulu selera saya seperti apa.

Menurut Karin (30), cara terbaik adalah dengan menjalin komunikasi yang sehat. Pasangan anda bukanlah peramal yang bisa membaca perasaan anda, jadi mulailah berbicara. Setelah membicarakannya, bukan berarti pasangan Anda akan langsung berubah dari seorang yang kaku menjadi seorang yang super romantis. Seperti yang Anda harapkan. Sulit mengubah kepribadian orang secara drastis. Kita hanya bisa mengubah penerimaan kita terhadap orang tersebut. Kita harus dapat mengompromikan pengharapan kita dengan kenyataan yang ada. Coba cari hal- hal yang positif dari pasangan. Ingat kembali alasan kenapa dulu Anda jatuh cinta kepadanya. Itulah yang harus anda pertahankan.

Dr. Gary Cahapman penulis buku “The Five Love Languange” mengklassifikasikan bahasa cinta menjadi 5 jenis yaitu:
1. Kata-kata pendukung, yakni menyampaikan kata-kata pujian penuh cinta atau memberi semangat pada pasangan, tentunya dilakukan dengan tulus. Contohnya,” kamu terlihat cantik”, saya menyukai kue buatanmu”,”kamu pasti bisa menyelesaikan tugas itu.”

2. Waktu berkualitas. Bukan berarti kedekatan saja, tapi juga memfokuskan seluruh perhatian anda pada pasangan.Anda menghabiskan waktu bersama dengan saling bertukar pengalaman, pikiran, perasaan dalam keadaan yang nyaman, tidak terganggu. Misalnya pergi ke restoran. Menghabiskan waktu bersama di restoran. Menghabiskan waktu bersama akan memberikan memori yang indah yang dapat diingat dimasa yang akan datang.

3. Menerima Hadiah, Bahasa cinta yang satu ini adalah yang mudah dipelajari. Banyak sedikitnya hadiah yang diberikan menunjukkan besar kecilnya cinta pasangan pada Anda. Hadiah bukan berarti benda yang harganya mahal atau diberikan rutin setiap minggu, tapi hadiah itu diberikan dalam bentuk kejutan-kejutan kecil yang bisa membahagiakan pasangan.

4. Pelayanan, yakni dengan melakukan kegiatn rutin membersihkan rumah, seperti menyapu, mencuci, atau membuang sampah. Tapi Anda juga harus memperhatikan bentuk pelayanan seperti apa yang disukai pasangan, misalnya Anda sudah memotong rumput dan mencuci mobil, tetapi pelayanan yang dianggap bahasa cinta oleh pasangan adalah mencuci baju, maka apa yang Anda lakukan sia-sia. Satu hal yang terpenting lakukan dengan sukarela, bukan sebagai kewajiban.

5. Sentuhan fisik. Bahasa cinta ini tidak selalu bersifat seksual, tapi bisa hanya berupa pelukan atau berpegangan tangan. Anda harus mengetahui sentuhan seperti apa yang dapat menimbulkan rasa nyaman. Anda juga harus tahu kalau sentuhan itu tidak hanya memberikan respon fisik tapi juga psikologis.
*Ilustrasi gambar berasal dari Kenuzi50.wordpress.com

Readmore »»

Monday 6 April 2009

All I do just for love



I want changed-Your Love Languages:
tells of the changes made by a wife to fix her family life.


I Want Changed

I do not want my family who have built many years, smithereens. Indeed, heart broken, when I know my husband share the love, but I still really love him.

I try to fix my attitude. During this time I was an independent woman. Rarely spoil to my husband, because I think it strange. Not in my dictionary for get spoiled. What can I do it alone, I will not ask the help of my husband. But I was wrong. My husband felt that I did not need himself.

But what I mean is,I do not want to pester him. Strange man indeed. Although the it's difficult, I began learn to be spoil to my husband. But...
I think it's funny. I do a bit stiff.

I also try to be a more be delicate woman. During this time I am the person who is firmly in all things. What according me true, I must run it. I realize that my husband felt depressed with my attitude for this. He felt I did not appreciate him as a husband. But I never think like that. I very cherish him. How can I did not appreciate him, He was the person who I very love. I will do anything for him.

There are still many things to fix my attitude. I do slowly. A week, two weeks, a month ... ... ... .. two months ... my husband start get a little change ... .. He is at home more often. I enjoyed myself, although I do not know whether he was still in touch with that woman or not. At least when we talked to each other, communication is more better.

I promised in the heart, I will try to improve attitudes to beloved husband. All I do, I do just for him. I Love you honey .......
....
(As told A in the city of JK)
*picture taken from www.stasiunramal.blogspot.com

Dalam Bahasa Indonesia

Ringkasan cerita:
Kisah ini bercerita tentang perubahan yang dilakukan oleh seorang isteri untuk memperbaiki kehidupan rumah tangganya.


Aku Ingin Berubah

Aku tak ingin keluargaku yang telah kubangun bertahun-tahun jadi hancur berantakan. Memang, hatiku hancur,saat kutahu suamiku selingkuh, tapi aku masih sangat mencintainya.

Aku berusaha memperbaiki sikapku. Selama ini aku memang wanita yang mandiri. Aku jarang bermanja-manja kepada suamiku, karena aku menganggap bermanja-manja itu hal yang aneh. Tidak ada dalam kamusku untuk bermanja-manja. Apa yang bisa yang kukerjakan sendiri, aku tidak akan minta pertolongan suamiku. Tapi ternyata aku salah. Suamiku jadi merasa aku tak membutuhkan dirinya. Padahal maksudku aku tak mau memberatkan dirinya. Lelaki memang aneh. Walaupun aku berat melakukannya, aku mulai belajar bersikap manja terhadap suamiku. Tapi rasanya lucu juga. Aku agak kaku melakukannya.

Aku juga berusaha jadi wanita yang lebih lembut. Selama ini aku merupakan orang yang tegas dalam segala hal. Apa yang menurutku benar, itulah yang harus kujalankan. Aku tak menyadari ternyata suamiku merasa tertekan dengan sikapku selama ini. Dia merasa aku tak menghargai dirinya sebagai suami. Padahal aku tak pernah berniat seperti itu. Aku sangat menyayanginya. Mana mungkin aku tidak menghargai dirinya..
Masih banyak hal yang harus kuperbaiki………..tapi semua perubahan aku lakukan perlahan…..seminggu, dua minggu……sebulan,…..dua bulan……Eh suamiku mulai sedikit berubah…..Dia sudah lebih sering dirumah. Aku senang sekali, walaupun aku tak tahu apakah dia masih berhubungan dengan wanita itu atau tidak. Sikapnya juga tidak lagi acuh seperti dulu. Setidaknya bila kami ngobrol, komunikasinya sudah lebih baik.
Aku berjanji didalam hati, aku akan berusaha memperbaiki sikapku demi suamiku tercinta…………….I Love you honey…………….

(Seperti yang diceritakan A di kota JK)
*ilustrasi gambar berasal dari www.stasiunramal.blogspot.com
Readmore »»

Sunday 22 March 2009

I do not intend to share my love




I do not intend to share my love tells about a man who has been married for almost ten years of accidentally fall in love again on a young woman.


I do not intend to share my love

I am a man who has married for almost ten years. My work was good, I trusted to lead a small company in the field of services. I have a beautiful wife and faithful to me. We rarely quarrel. I usually will take the reticence when my wife had already started talked and fault-finding can not be silent.

Oh God, I bored, the life of my day-to-day, all the usual course, without excessive.We do not yet have a child. Sometimes, I am jealous to look my friend who play with their children when arriving at home. We both actually really want to have children, all the way already adopted, both doctors, and traditional ways. But until now we still have not been to get children. God may not trust us to maintain a child. I don’t know, only God knows. You know, my wife was the most persistent attempt to have children.

In the mid of this year, I trusted way to open a new business. By the shareholders I trusted to choose my own employees. I am so vibrant, I began to educate my new employees.

I do not know how it's began, I began to fall in love again with....

one of my employees. I also do not understand how this nascent. Perhaps because we often meet. But why her, not the other employees, I didn’t understand. That Women are not aggressive, and also not beautiful, can be spelled out more beautiful my wife at home.

I try to remove the far-away it's feeling, but when I met again, feeling it appear again. The women 10 years younger than me, very diligent work, and a little spoiled when we are talking. I always help her if she will not understand about her job. Sometimes when at lunch, she also share about her family, her friends. Time passed away, I began to enjoy her presence.

Until one day, my wife began suspicious to me. But I said there is nothing between me and him, just a work friend. But it seems she does not believe what I said. One time she looked me was talking by phone with my girlfriend. My wife was very angry. I am surprised, because he immediately seize my mobile phone and read its contents, and eventually she makes my phone was broken.

Since that day, we often quarrel. The issue is so trivial squabble great. No more laughter, joke between us. She never show her smile again. I'd apologize to her, but she never forgive me, I know it's hard, and I be people who can not be pardoned. I started lazy to talking to my wife, because she never trust me again.

Since that day, we often quarrel. The issue is so trivial squabble great. No more laughter, joke between us. She never show her smile again. I'd apologize to her, but she never forgive me, I know it's hard, and I be people who can not be pardoned. I started lazy to talking to my wife, because she never trust me again. Whatever I say, is always wrong for her.

I begin to feel more comfortable in my office.Sometimes, I spend along time in my office, just play the game in my computer. When I go home I closed my ear, I do not hold with my wife words. Head so dizzy. Finally, I feel silence better than get great quarrel..
(as told B in the city of JK)
*Picture taken from remaja.suaramerdeka.com*
Dalam Bahasa Indonesia

Ringkasan cerita:
Kisah ini bercerita tentang seorang pria yang sudah menikah selama hampir sepuluh tahun secara tak sengaja jatuh cinta lagi lagi pada seorang wanita muda.


Aku Tidak Berniat selingkuh

Aku seorang lelaki mapan yang telah menikah hampir sepuluh tahun. Pekerjaanku cukup bagus, aku dipercaya memimpin sebuah perusahaan kecil di bidang jasa. Aku memiliki seorang isteri yang cantik dan setia kepadaku. Kami jarang bertengkar hebat, bahkan kami hampir tidak pernah bertengkar. Aku biasanya akan mengambil sikap diam bila isteriku sudah mulai bawel dan tidak bisa diam.

Yach begitulah kehidupanku sehari-hari, semua biasa saja, tanpa riak yang berlebihan. Tapi dirumah hanya ada isteriku, kami belum memiliki seorang anak. Terkadang aku cemburu melihat teman-temanku yang asik bermain-main bersama anaknya setibanya sampai dirumah.

Kami berdua sebenarnya sangat ingin memiliki anak, segala cara sudah ditempuh, baik dokter, maupun cara tradisional. Namun sampai sekarang kami masih belum dikaruniai anak. Mungkin Tuhan belum mempercayai kami untuk memelihara seorang anak, tapi mungkin juga usaha kami belum maksimal……. entahlah hanya Tuhan yang tahu.
Tapi aku tak mau mempersoalkan hal ini pada isteriku. Aku kasihan padanya, dia yang paling gigih berusaha untuk memiliki anak.

Pada pertengahan tahun ini, aku dipercaya merintis membuka sebuah perusahaan baru. Oleh pemilik saham aku dipercaya untuk memilih pegawai sendiri. Aku begitu bersemangat, aku mulai mendidik pegawai-pegawai baruku.

Entah bagaimana mulanya, aku mulai menyukai seorang anak buahku. Aku juga tidak mengerti bagaimana perasaan ini mulai timbul. Mungkin karena seringnya kami bertemu. Tapi mengapa dia, bukan pegawai yang lainnya, akupun tak mengerti. Wanita itu tidak agresif, juga tidak terlalu cantik, bisa dibilang lebih cantik isteriku dirumah.
Aku berusaha membuang jauh-jauh persaan ini, tapi ketika aku bertemu lagi, perasaan itu muncul lagi. Pegawaiku ini usianya terpaut 10 tahun dibawahku, sangat rajin bekerja, dan sedikit manja bila berbicara. Suka minta tolong bila dia tidak mengerti akan pekerjaaannya. Kadang-kadang bila saat makan siang, dia juga suka curhat mengenai kelurganya, teman-temannya. Lama-kelamaan aku mulai menikmati kehadiran dirinya. Awalnya karena alasan pekerjaan aku sering menghubunginya via telepon ataupun sms, tapi akhirnya malah keterusan ngobrol gak tentu arah.

Sampai suatu saat istriku, mulai curiga kepadaku, namun aku berkelit, tidak ada apa-apa antara aku dan dia, hanya sebatas teman kerja. Tapi sepertinya dia tidak percaya begitu saja. Suatu kali dia memergoki aku yang sedang bersms ria dengan wanita itu, aku kaget, karena dia lansung merampas HPku dan membaca isinya, dan akhirnya dia membanting HP itu.

Semenjak hari itu, kami jadi sering bertengkar. Persoalan sepele pun jadi pertengkaran hebat. Tidak ada lagi tawa canda diantara kami. Wajah isteriku tidak pernah lagi kulihat tersenyum. Aku sudah minta maaf kepadanya, tapi entah kenapa aku sepertinya aku jadi orang yang tak termaafkan. Aku mulai malas bicara terhadap isteriku, karena aku merasa yang kuucapkan tidak pernah lagi benar dimatanya.
Aku mulai merasa lebih nyaman dikantor, aku kadang berlama-lama dikantor hanya untuk sekedar main game di computer. Kalo pulang kerumah kadang aku menutup kupingku, aku tak tahan dengan omelannya. Kepalaku jadi pusing. Akhirnya daripada bertengkar hebat akupun merasa lebih baik diam seribu bahasa.

(seperti yang diceritakan B di JK)
*Ilustrasi gambar berasal dari remaja.suaramerdeka.com*
Readmore »»

Friday 20 March 2009

My Husband Share The Love



My Husband share the love tells about how a woman surprised when knows her husband share the love.

My Husband Share The Love
I called Risna (not real name). I have been married for 9 years. I feel lucky to get a husband. He is the type of the faithful, humorous, clever and put themselves in the association. Our marriage is very happy, very rare squabble between us.

Year change, we enjoy our trip of love. I am an independent career woman. Together with husband, We help each other river craft to run this household. After five years married, we did not have a child.

I began to worry. But my husband does not see it a problem. Maybe he thinks it does not matter. But I work hard to ensure that we can have children. I along with my husband go to the doctor for examined the womb. And the result was...
my womb has good condition, also my husband.

But I do not feel satisfied. Then, I went to traditional medicine in a village- there was a story that in the village had a woman that can improve the situation of the womb does not fit. And according to the story also, many were successful pregnancy. I became really excited, many times I come to traditional medicine hope that a time later I will get pregnant.

Year change, I still not pregnant. Incoming ninth age of marriage, my husband began to change. He rarely wanted to travel with me, even for get vacation. At first I did not care because I am an independent woman, even without a husband I can do it alone. But the long run, he more bizarre. Sometimes when we travel, he was busy with his mobile phone and he looks not enjoy our trip. I then browse the truth and My suspicion finally was get evidence.

My heart is broken at that time. I do not suspected, who is good-hearted and loyal, my husband share the love. My blood boil when I know that he turns out go to talking by phone and rollick via sms with that woman everyday. I angry with my husband. He initially did not want to acknowledge, until finally after I urged that they continue really connect. But it does not mean anything because they were still connect. His recognition make my heart burn. I do not understand why my husband share the love. I always try to serve him well. I always maintain my appearance too.

Though my heart broken, I try to improve this relationship. I want he forget her. But i think it will be difficult because they met in the office everyday. I can not imagine when they meet each day in the office. I can not imagine they making love in the office. I want the woman is no longer working in that office. But my husband does not want to expel her. But my husband promised, some day he would drop her as its employees.

Day change. I await proof of the promise of my husband. But he also does not ignore the woman. I do not hold anymore. Almost every day we get quarrel, there is no peace in this house again. I can not trust them anymore. Once time I rebuke women through sms, but my husband defend it, "he said, I like a small child who does not know ethics. And then he said, she was not wrong,I am a crazed with her." Hah ... ... I can not believe. I want to die ... .. I am crying, my husband fall in love with her.

Since that time, I always want to kick. Our communication was so bad. We quarrel almost every day. Finally I ask for divorce. But he does not want. I do not understand the purpose of my husband, she does not want divorce, but it also does not want to leave her.

My heart is sick, i do not know, How I can live with him like this.

(as told A in the city of JK)

Dalam Bahasa Indonesia

Ringkasan cerita:
Kisah ini bercerita tentang bagaimana terkejutnya seorang isteri ketika mengetahui suaminya berselingkuh dengan wanita lain.


Suamiku berselingkuh

Sebut saja namaku risna. Aku telah menikah selama 9 tahun. Aku dulunya merasa beruntung mendapatkan suamiku ini. Dia merupakan tipe lelaki yang setia, humoris, dan pandai menempatkan diri dalam pergaulan. Penikahan kami sangat bahagia, jarang terjadi pertengkaran hebat diantara kami.

Tahun berganti tahun kami menikmati perjalanan cinta kami. Aku seorang wanita karir yang mandiri. Berdua bersama suami kami bahu-membahu menjalankan biduk rumah tangga ini. Setelah lima tahun menikah aku belum juga dikarunia seorang anak. Aku mulai cemas. Tapi suamiku terlihat tidak masalah, kalo kami tidak memiliki anak. Namun aku berusaha keras agar kami memiliki anak. Aku bersama suamiku kedokter kandungan memeriksakan diri, jangan-jangan ada yang salah sama kami berdua Ternyata setelah diperiksa tidak ada yang salah pada kami berdua, kondisi peranakanku baik, begitu pula suamiku. Tapi Aku merasa tidak puas, aku kemudian pergi ke tukang urut di kota kecil, cerita orang, tukang urut itu dapat memperbaiki letak rahim yang tidak pas. Dan menurut cerita orang pula, dari tangannya banyak wanita yang berhasil hamil. Akupun menjadi sangat bersemangat, Berkali-kali aku datang ketukang urut itu berharap satu saat nanti aku akan hamil.

Tahun berganti lagi, aku tak kunjung hamil juga. Masuk usia pernikahan yang kesembilan, suamiku mulai berubah. Dia jarang sekali mau untuk menemaniku untuk bepergian. Awalnya aku tidak peduli karena aku merupakan wanita mandiri, yang walaupun tanpa suami aku dapat melakukannya sendiri. Tapi lama-kelamaan tingkahnya semakin aneh, bila kami bepergian, dia terlihat sibuk dengan hpnya, sama sekali tidak terlihat menikmati perjalanan kami. Dan anehnya tiap sampe dirumah, dia pamitan keluar rumah lagi, ada-ada saja alasannya.

Setelah hal ini berlansung selama 6 bulan tidak ada perubahan, aku mulai curiga. terhadap suamiku. Aku kemudian menelusuri diam-diam dan ternyata kecurigaanku terbukti. Suamiku selingkuh dengan anak buahnya (suamiku bekerja sebagai pimpinan di salah satu perusahaan kecil di bidang travel) ……………….Hatiku hancur sekali saat itu. Tak kusangka suami yang selama ini baik hati dan setia, teganya dia berselingkuh. Darahku mendidih saat kutahu ternyata selama ini dia setiap hari bertelepon dan bersms ria bersama wanita itu. Kulabrak suamiku, namun awalnya dia tak mau mengakui, sampai akhirnya setelah didesak terus dia mengaku mereka memang berhubungan, tetapi belum jauh, masih sebatas telpon dan sms. Hatiku terbakar mendengar pengakuannya. Selama ini aku kurang apa terhadapnya, aku selalu berusaha melayaninya dengan baek, penampilanku juga selalu kuperhatikan.

Walapun hatiku hancur, aku berusaha memperbaiki hubungan ini, kukatakan sama suamiku agar dia memberhentikan wanita itu dari perusahan mereka. Aku tak dapat membayangkan bila mereka bertemu tiap hari di kantor, tak kuat rasanya membayangkan itu. Tapi suamiku tidak mau, katanya “gak enak la yang sama teman-teman sekantor yang lain, bila aku memberhentikannya,alasannya apa.”Tapi suamiku berjanji, suatu saat dia akan memberhentikan wanita itu. Akupun mengalah dan berharap itu benar.

Bulan berganti bulan, kutunggu janji suamiku, dia tidak juga memberhentikan wanita itu, akupun semakin marah. Hampir setiap hari kami bertengkar, tidak ada lagi kedamaian dirumah ini. Hari-hariku terasa lama dan panjang, aku tak bisa lagi mempercayai dirinya. Sekali waktu aku melabrak wanita itu melalui sms, eh suamiku malah membela wanita itu,” katanya kamu jangan kayak anak kecil melabrak orang kayak gitu…..bukan dia yang salah…..Aku yang tergila-gila padanya.”………….Hah………benarkah itu keluar dari mulut suamiku, yang selama ini sangat aku cintai, dunia terasa runtuh saat itu juga. Rasanya aku mau mati saja…..Aku menangis, Ternyata suamiku memang ada hati padanya, kenapa dia malah membela wanita itu, bukan membela istrinya yang telah sembilan tahun menemaninya.

Aku tak tahan lagi, aku lari dari rumah, bukan apa-apa aku hanya ingin menenangkan hatiku, aku bermalam 2 hari di rumah sahabatku. Ternyata suamiku menjemputku dan dia minta maaf…..akupun pulang bersamanya.
Tapi tetap saja suamiku tidak berubah, melihatnya rasanya aku mau marah saja. Ketika aku bicara, dia seperti tidak mendengarkanku, matanya tidak fokus, dan bila diajak ngobrol, tidak nyambung, aku sepeti ngobrol sama batu. Akhirnya kami bertengkar lagi. Aku pun akhirnya minta cerai padanya. Aku merasa tak sanggup lagi hidup bersamanya, kami memang masih serumah, tapi tanpa komunikasi yang baik. Dan suamiku tidak mau bercerai, tapi dia juga sepertinya tidak mau melepaskan wanita itu.
Hah sakit sekali hatiku, sampai kapan aku sanggup hidup seperti ini

(seperti yang diceritakan A dikota JK )
Readmore »»